Desa Giyanti, 15 Agustus 2024 - Desa Giyanti di Kabupaten Magelang menjadi saksi pelatihan hidroponik sederhana yang diadakan oleh Tim KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi warga desa, terutama keluarga yang ingin mengoptimalkan lahan terbatas untuk pertanian mikro. Pelatihan ini diadakan dua kali yaitu pada tanggal 27 Juli 2024 di Dusun Bojong Rumah Ibu Kades dan pada taggal 06 Agustus 2024 di Balai Desa Giyanti yang dihadiri oleh puluhan warga yang antusias.
Desa Giyanti memiliki lahan pertanian yang terbatas, sehingga warga sulit untuk menghasilkan hasil panen yang mencukupi. Dengan teknologi hidroponik sederhana, warga dapat memanfaatkan ruang yang minim, seperti halaman rumah, untuk menanam sayuran dan buah-buahan. Selain itu, pelatihan ini juga menjadi jawaban atas kebutuhan akan pangan sehat dan organik yang semakin meningkat.
Tim KKN UNDIP yang terdiri dari mahasiswa jurusan agribisnis dan pertanian menjadi motor penggerak kegiatan ini. Mahasiswa membimbing warga dalam memahami dasar-dasar hidroponik, mulai dari pembuatan instalasi, pemilihan bibit, hingga perawatan tanaman. Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dengan semangat mengikuti setiap sesi pelatihan.
Selama pelatihan, peserta diajarkan cara membuat instalasi hidroponik menggunakan bahan-bahan sederhana seperti benih sayuran (sawi-sawian, selada, kangkung, pakcoy, bayam dan lainnya), rockwoll, wadah air nutrisi dan wadah semai, netpot, impraboard baki, larutan ab mix (5 ml a dan 5 ml b), sumbu/wick, tusuk gigi atau sumpit, cutter atau pisau. Selain teori, peserta juga langsung mempraktikkan cara menanam sayuran seperti selada dan kangkung dalam sistem hidroponik yang mereka buat sendiri. Hasilnya, dalam beberapa minggu ke depan, peserta sudah bisa menikmati panen pertama dari tanaman hidroponik mereka.
Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi warga Desa Giyanti. Ibu Ana, salah satu peserta mengungkapkan rasa antusiasnya. “Programnya menarik, bermanfaat untuk warga Dusun Bojong, terlebih dusun bojong yang yang memiliki potensi tanaman hias, sehingga hidroponik ini bisa dijadikan alternatif yang baik untuk diterapkan di pekarangan rumah. Saya sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang kami bisa menerapkan hidroponik sederhana dirumah dengan menanam sayuran sendiri di rumah,” katanya. Dengan penerapan hidroponik sederhana, warga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga, mengurangi ketergantungan pada sayuran dari luar desa, dan bahkan membuka peluang usaha baru. Tim KKN UNDIP berharap ilmu yang telah diberikan akan terus diterapkan dan berkembang di masa mendatang, menjadikan Desa Giyanti sebagai contoh sukses penerapan teknologi pertanian sederhana di pedesaan.