Desa Giyanti, 26 Juli 2024 – Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro telah sukses melaksanakan program kerja monodisplin pelatihan pengolahan sampah dengan metode 3R. Program kerja ini dilaksanakan di perpustakaan Desa Giyanti, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Tujuan dari program ini ialah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan dasar mengenai pengolahan sampah anorganik khususnya sampah plastik bagi anak – anak SD di Desa Giyanti.
Metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan strategi pengelolaan sampah yang berfokus pada upaya mengurangi timbulan sampah, memanfaatkan barang bekas untuk penggunaan kembali, dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih bisa diproses menjadi produk baru. Program ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga mendidik masyarakat, khususnya anak-anak, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan kembali barang-barang yang ada. Implementasi metode 3R di Desa Giyanti, telah berhasil membentuk kesadaran lingkungan sejak dini di kalangan siswa SD melalui berbagai kegiatan edukatif dan kreatif.
Membangun Kesadaran Lingkungan Sejak Dini
Dalam salah satu sesi program, anak – anak diajak untuk mengidentifikasi berbagai jenis sampah dan belajar tentang dampak negatifnya terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Pada saat pemaparan juga disajikan video edukatif mengenai dampak dari sampah plastik, dari video tersebut anak – anak dapat memahami pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Setelah pemapan materi tentang dampak dari sampah plastik serta penerapan dari metode 3R, siswa kelas 6 SDN Giyanti diajak untuk melakukan praktek membuat tempat pensil dan dompet yang terbuat dari botol plastik dan kresek bekas. Tujuan dari praktek ini ialah agar dapat meningkatkan kreativitas para siswa dalam mengubah sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai jual.
“Program 3R ini merupakan langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar di masa depan. Kami berharap anak – anak ini akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan siap menjaga bumi kita,” ungkap Ibu Hariyah dengan penuh harap.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Hijau
Dengan antusiasme yang tinggi dari anak-anak dan dukungan penuh dari lingkungan sekitar, program 3R di Desa Giyanti diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi model bagi desa-desa lain di sekitarnya.
“Anak – anak memiliki kreativitas yang tinggi, keterampilan mereka juga biasanya memang bakat alami. Harapannya dengan adanya program ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk tetap menerapkan ilmu yang telah kakak – kakak KKN berikan. Karena masalah sampah plastik saat ini merupakan salah satu masalah yang paling urgen, khususnya di Desa Giyanti,” tutup Ibu Hariyah selaku wali kelas 6 SD Negeri Desa Giyanti. Dengan kesuksesan program ini, Desa Giyanti menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan sejak dini adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang nyata dan berkelanjutan. Di tangan anak-anak inilah masa depan yang lebih bersih dan hijau akan terwujud.