Desa Giyanti, 15 Agustus 2024 - Dalam upaya menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) dan kenakalan remaja, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro menggelar program bertajuk "Kembali ke Sekolah: Membangun Masa Depan yang Cerah" di Desa Giyanti. Program ini menargetkan anak-anak usia sekolah dasar (SD), siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), dan ibu-ibu PKK, dengan fokus pada peningkatan kesadaran pentingnya pendidikan dan penerapan pola asuh yang positif.
Pertama dilakukan penyuluhan untuk Anak SD dan Siswa SMK. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan yang diikuti oleh anak SD dari kelas 4 hingga 6. Penyuluhan ini menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci meraih masa depan yang lebih baik. Dengan metode yang interaktif, anak-anak diajak untuk lebih semangat dalam belajar melalui permainan edukatif dan pemutaran film inspiratif.
Sementara itu, siswa SMK kelas 10 hingga 12 mengikuti sosialisasi bertema "Pendidikan Tinggi: Kunci Menuju Masa Depan Gemilang". Diskusi terbuka dan simulasi tentang bahaya kenakalan remaja memberikan dampak signifikan. Para siswa tampak lebih sadar akan risiko terjerumus ke dalam perilaku negatif dan mulai bertekad untuk fokus mengejar prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. Selain itu, tim KKN UNDIP juga memberikan sosialisasi terkait jalur masuk dan beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan di perguruan tinggi.
Tak hanya menyasar anak-anak, program ini juga melibatkan ibu-ibu PKK dalam sebuah penyuluhan tentang Pola Asuh Anak dan Remaja (PPAR). Penyuluhan ini bertujuan membekali para ibu dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anak.
Program "Kembali ke Sekolah: Membangun Masa Depan yang Cerah" ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Desa Giyanti. Kepala Desa Giyanti, Bapak Heru Kuriawan, menyatakan apresiasinya atas inisiatif yang dilakukan oleh tim KKN UNDIP. "Kami sangat terbantu dengan program ini. Anak-anak jadi lebih semangat bersekolah dan para orang tua semakin sadar akan pentingnya pola asuh yang baik," ujarnya.
Salah satu peserta penyuluhan, Ibu Ning mengungkapkan rasa terima kasihnya "Penyuluhan tentang anak tidak sekolah dan kenakalan remaja, itu baik sekali untuk diterapkan dan disosialisasikan di Desa Giyanti khususnya Dusun Giyanti karena program ini memang perlu sekali disampaikan ke warga khususnya keluarga yang mempunyai anak remaja supaya bisa mengendalikan hal hal yang tidak diinginkan. Terima kasih juga atas pembentukan PAAR di Dusun Giyanti," tuturnya.
Program KKN ini diharapkan mampu menurunkan angka ATS dan kenakalan remaja di Desa Giyanti serta membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan pola asuh yang tepat. Dengan berakhirnya program ini, diharapkan muncul perubahan positif di kalangan anak-anak dan remaja desa, serta tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan mereka menuju masa depan yang lebih cerah.